Jan 31, 2009

Kaos Indonesia

Salah satu hal terpenting untuk membuat kita makin kreatif adalah dengan menyempatkan diri kita untuk istirahat. Begitu dengan saya yang beberapa hari lalu “menidurkan” badan dengan jalan-jalan ke Lamongan. Nah, saat ini saya harus kembali beraksi dengan desain yang super punya. Bagi para blogger, mungkin baru ngeliat saya mendesain kaos untuk pertama kalinya dan ini adalah desain kaos saya yang dipublikasikan lewat blog. Namun, sejujurnya sudah ada beberapa desain kaos yang saya buat yang sudah diaplikasikan.





"pendidikan moral 9: kita adalah identitas bangsa dan negara, maka berbuatlah untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta"










Behind the design:
Indonesia
Prihatin dengan maraknya klaim budaya yang dilakukan oleh tetangga kita, sebut saja Malingsia(lan) itu. Saya mencoba untuk mengingatkan kita semua bahwa Indonesia sangat indah. Sekali lagi, sangat indah! Tentunya dengan beragam budaya, bahasa, suku bangsa dan kepulauan. Nah, agar keragaman itu tetap milik kita, maka perlu identitas bangsa yang sangat berarti. Saat ini, saya yakin identitas bangsa kita kurang diperhitungkan di mata dunia. Karena banyak sekali hal-hal negatif yang tertancap sebagai indentitas kita. Coba kamu buka di youtube, pasti akan ada beberapa video yang “menyesatkan” tentang Indonesia. Yang teroris lah, banyak kerusuhan lah, sampai yang berbau mesum-mesum. Memang semua itu ada betulnya, namun hal ini tak seimbang dengan nilai positif Indonesia. Sehingga saya rasa cukup “njomplang”. Pendidikan moral 9: kita adalah identitas bangsa dan negara, maka berbuatlah untuk kemajuan bangsa dan negaramu.

Karakter pada desain ini adalah nilai lokal Indonesia yang diwakili dengan motif batik. Desain ini murni garapan saya yang mencirikan batik maupun ukiran yang dimiliki bangsa tercinta ini. Tujuannya hanya satu, mempersatukan kembali dan “merenggut” nilai lokal yang selama ini selalu kita kesampingkan sehingga di klaim negara lain. Mengambil corak warna-warni mengingatkan kepada kita bahwa Indonesia Bhineka Tunggal Ika. Hilangkan perbedaan demi terwujudnya Indonesia satu yaitu dengan memakai kaos ini… (hehehehe….)




Blogger Indonesia
Penggarapan ini melalui proses inspirasi yang datang dari teman saya, kalau teman saya mengambil kata: BLOGGER FREEDOM, maka saya mengambil kata: BLOGGER INDONESIA. Hal ini mencirikan bahwa kita sebagai blogger tidak lupa dengan identitas kita sendiri sebagai blogger yang berkewarganegaraan Indonesia tercinta ini. Dengan blog, kita mampu berkomunikasi dan mencitrakan Indonesia di mata dunia. Dengan blog, kita mampu menuangkan kreatifitas tanpa batas. Maka, banggalah menjadi blogger Indonesia dengan memakai kaos ini…(hehehehe…promosi lagi).
Tulisan Blogger Indonesia pada desain berwarna merah putih yang mengidentifikasikan tentang tanah air kita, NKRI. Sampai kapanpun merah adalah darahku, putih adalah tulangku (mulai dari zaman bahula, non…). Sementara ikon kotak tersenyum adalah monitor komputer yang saya wakilkan dari identitas blogger yang selalu dekat dengan komputer. Ekspresi tersenyum menandakan bahwa kita agar selalu ramah dengan senyum bersahabat. Hal ini juga menandakan bahwa orang-orang Indonesia nggak garang-garang. Inilah Indonesia dan kitalah orangnya. Ayo cintai mulai sekarang negerimu! []

Jan 30, 2009

Jalan - jalan ke Lamongan

Hari libur Imlek tak saya sia-siakan, biasanya liburan tanggal merah di kalender saya habiskan nonton TV, browsing di internet ataupun tidur sepanjang hari. Tapi, kali ini saya benar-benar ingin keluar dari kurungan. Ingin refresh. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Lamongan, ke rumah salah satu partner kerja saya, yaitu Fuad (suatu saat nanti akan saya perkenalkan). Awalnya, tujuan saya adalah Malang, namun dilihat dari kondisi dan biaya, nggak cukup men…yah, siasat punya siasat akhirnya saya berlabuh di Lamongan.

Perjalanan saya mulai sore, maklum saya sempat kesal dengan teman saya yang meminjam motor tapi nggak kembali-kembali, karena niat awal saya berangkat pagi namun karena ada urusan lain saya tunda hingga sore (15.00 WIB). Namun, sial lagi, motor nggak kunjung muncul. Saya sempat frustasi dan marah-marah. Sesuai dengan perhitungan saya, jika berangkat pukul 15.00 WIB, saya akan sampai sekitar 1,5 – 2 jam ke tempat tujuan karena saya memang benar-benar belum tahu letak persisnya sehingga perlu telusur lebih jauh dan biar tidak kemalaman (istilahnya takut nyasar, hehehe…). Tapi, apalah daya, saya harus berangkat pukul 4 sore lebih. Dan saya pun cabut dari Surabaya melewati Menganti, Gresik. Di tengah perjalanan saya sempat memotret pemandangan di sekitar. Namun, saya harus lebih cepat karena hari sudah larut sore.

Dengan posisi seperti penunggang motoGP, saya pun memacu keras gasnya. Sempat was-was pula dalam perjalanan karena, sekali lagi, baru pertama kali ke luar kota sendirian naik motor. Pendidikan moral 8: jangan bepergian sendiri ke tempat yang tak kamu kenal, namun bila yakin maka pergilah!. Apalagi rute dan arah jalannya nggak saya kenal. Dan waktu saya pun tersita karena seringnya berhenti untuk bertanya. Setelah beberapa kali turun motor, saya pun mencapai tempat tujuan dengan kondisi hari yang kurang bersahabat, sudah malam! Tempat yang saya tuju adalah rumah Fuad, yakni desa Takerharjo, Solokuro. Pfuh…dengan kondisi agak takut, karena daerah di sana kebanyakan bulakan (kebun, tegalan dan beberapa ladang sawah yang sangat sepi) dan kondisi malam yang menyulitkan akan petunjuk jalan. Akhirnya, saya mengabari Fuad melalui SMS di tempat yang saya nggak tahu lebih tepatnya apa dan sekitar 5 menit dia muncul (hiyuh…akhirnya). Dan satu lagi, kata Fuad, memang daerahnya sepi (nah lho…untung aja saya nggak digarong orang tak dikenal…piyuh!)





“pendidikan moral 8: jangan bepergian sendiri ke tempat yang tak kamu kenal, namun bila yakin maka pergilah!”





Setelah peristiwa itu, esok harinya, sekitar pukul 6 pagi, saya meminta Fuad untuk mengantar saya ke berbagai tempat wisata yang dekat. Kemudian, kamipun berangkat naik motor. Tempat awal yang kami tuju adalah Makam Sunan Drajat, yakni sebuah makam salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam dengan jalan berdakwah di Pulau Jawa pada abad ke-17. Makam itu sendiri terletak di desa Drajat, kec. Paciran. (suatu saat nanti akan saya turunkan artikel yang lebih lengkap). Kamipun keliling sebentar di area pemakaman. Suasana saat itu masih pagi, sehingga tak begitu banyak aktifitas para peziarah, hanya terlihat di pos pemberhentian bus. Namun, di area pemakaman hanya ada beberapa juru kunci makam dan pengemis yang biasa tersebar di jalan menuju ke makam utama. Saya pun sempat mengabadikannya. Pagi itu juga, merupakan keberuntungan saya, karena di area makan utama tidak boleh ada aktifitas memotret, namun setelah meminta ijin dan suasana sepi, kamipun diperbolehkan. Alhasil, kesempatan itu saya gunakan sebaik-baiknya.






"sunan Drajat adalah salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam (dengan jalan berdakwah) di Pulau Jawa pada abad ke-17"






Oia, di area pemakaman, saya tertarik dengan batu nisan yang ada di sana. Unik dan sangat kuno. Beberapa diantaranya saya jepret. Batu nisan itu terbuat dari batu cadas asli dan terukir. Bentuknya khas dan sangat berkesan. Sekarang ini, saya yakin tidak ada batu nisan yang semacam ini, kebanyakan bahan bakunya sudah berpindah ke kapur ataupun semen putih.




Setelah mengamati batu-batu nisan dan berkeliling area pemakaman, kami pun melanjutkan perjalanan ke Ponpes Sunan Drajat, yakni pesantren yang mempunyai usaha mandiri untuk para santrinya. Namun, saya belum bisa membahas ini lebih detail karena hanya sekilas. Kemudian, kami melanjutkan ke daerah pantai, tepatnya di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) desa Kranji. Pemandangan pantai yang cukup indah, apalagi pantai ini adalah pantai utara yang dikenal dengan ombaknya yang tak telalu besar sehingga tak cukup mengganggu aktifitas para nelayan. Perahu-perahu besar tampak memadati anjungan. Warna-warni hiasan perahu cukup mengesankan bagi saya. Di sisi lain, banyak orang yang mencari hewan-hewan laut yang kecil di bibir pantai, tepatnya di sela-sela batu karang. Beberapa hewan pantai itu sepengamatan saya seperti bekicot kecil (bahasa jawanya sumpil).

Hari itu saya cukup puas. Namun tak hanya sampai di situ, kami pun mampir ke WBL (Wisata Bahari Lamongan), masih di daerah Paciran. Namun, kami tak masuk karena masih pagi dan waktu yang kurang pas (mungkin suatu saat nanti akan saya turunkan juga tentang WBL).

Terima kasih saya ucapkan untuk partner saya, Fuad, yang rela meluangkan waktunya untuk berkeliling ke tempat-tempat wisata di sekitar sana. Akhirnya, liburan saya pun cukup berkesan dan tentunya sumpek kantor pun pudar.[]

Jan 29, 2009

Ketemu Penulis vs Turis

Tanggal 25 Januari benar-benar hari yang sangat menyesakkan. Events sungguh padat. Keletihan dan rasa capek menghinggap di pundak. Rasanya ingin istirahat sejenak dari pekerjaan. Tujuannya hanya satu, biar nanti fresh kembali. Namun, rasa-rasa itu mungkin telah terbayar, karena pada hari yang bertepatan pula, saya bertemu dengan dua penulis hebat. Mereka adalah Epri Traqib (Epri Abdurrahman Rafi’), seorang pendiri komunitas puisi FLP (Forum Lingkat Pena) dan Jonru yang bernama asli Jonriah Ukur (mungkin kamu baru nggeh nama aslinya sekarang), seorang pendiri http://www.penulislepas.com/, http://www.belajarmenulis.com/ dan http://www.sekolahmenulisonline.com/. Mereka berdua merupakan penulis yang handal di bidangnya. Mas Epri sudah mempunyai buku Puisi Lengang sementara Mas Jonru adalah pengelola bisnis online. Saya bersyukur dapat bertemu dengan mereka. Pasalnya, saat itu mereka sedang mengisi acara di Magnet Zone tentang Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat. Semoga ketularan kesuksesan mereka. Amin.

"backpacker adalah wisatawan yang bepergian dengan ciri khas tas gendong di punggung atau ransel"

Cerita lain, di sela-sela acara itu saya mencoba refresh dengan jalan-jalan di jalanan dekat kantor saya. Eh lha kok, ketemu ma turis…mereka celingukan melihat kantor saya (tepatnya toko buku bagian depan), akhirnya mereka mendekat dan bertanya pada saya, “Apakah ini toko buku?”, saya pun menjawab, ”Iya. Silakan masuk…”. Setelah itu, saya pun mencoba untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris (maklum beberapa hasil tes bahasa Inggris, hasilnya sungguh memua…..kkan. Hehehe…). Dari hasil obrolan saya, ternyata mereka berasal dari Belanda. Mereka adalah Vincent dan Iris. Mereka datang ke Indonesia karena memang ingin menjelajah nusantara elok ini. Istilah lain mereka adalah backpacker, yakni wisatawan yang bepergian dengan ciri khas tas gendong di punggung atau ransel. Ternyata Iris mempunyai keluarga di Surabaya, sedangkan Vincent adalah temannya (lebih tepatnya mungkin mereka sepasang kekasih. Hiks!).


(dari kiri) mas epri, saya dan mas jonru

me and vincent (huik...njomplang, rek!)

web vincent dan iris: www.indojasinee.nl


Perjalanan mereka dimulai dari Sumatera dan diakhiri di Australia. Seingat saya, setelah dari Surabaya mereka ingin ke Gunung Bromo (diuh…kok nggak mampir ke gunung semeru yah…padahal lebih eksotik!). Saya pun teringat akan obsesi saya yang belum tercapai yakni jelajah nusantara (ada yang bisa membantu, plz…) []

Jan 24, 2009

Portofolio Desain

Pakabar para blogger semua? Yang pasti saya berharap semuanya baik-baik saja. Tidak begitu dengan saya, makin hari makin sibuk (mungkin lebih tepatnya sok sibuk, hehehe…). Libur semesteran inginnya pulang ke kampong, makan sego sambel buatan ibu, main di sawah dan menyibak gemericik beningnya air sungai, manjat pohon kelapa ambil degan dan tentunya mungkin sekarang musim buah nangka dan alpukat (diuh…pengen cepet pulang!)

Tapi, apapun alasan itu ternyata tak memberikan saya banyak harapan. Kerjaan lagi numpuknya, events yang super padat dan tentunya ngurusi blog tercinta ini (cuih!). Sehingga, saya masih belum bisa pulang libur panjang semester ini. Di saat inilah, saya mencoba membuka file-file desain yang pernah saya buat. Beberapa file ini merupakan hasil karya desain yang saya anggap mampu mewakili kreatifitas saya. Mumpung waktu masih ada dan ada kesempatan untuk mendokumentasikannya, saya pun mempostingnya dalam blog ini. Berikut karya desain saya:







Behind the design:
Leaflet Perpus Kota Surabaya:

Si empunya minta desain yang tampak kuno (ancient). Intinya menggambarkan kota Surabaya tempoe doeloe. Setelah mencermati beberapa desain kuno, saya pun memutuskan desain leafletnya seperti ini. Namun, seperti pada umumnya, bahasa verbal klien yang mungkin agak memekakkan telinga (dan itu mungkin dah biasa kali yah…), akhirnya desain saya pun nggak muncul sampai saat ini (pfuh…risiko sebagai desainer). Pendidikan moral 7: kritik dan komentar bukan berarti kita menyerah begitu saja, namun jadikanlah sebagai sebuah batu loncatan ke arah lebih baik.

Kyut:
Merupakan salah satu character design yang saya buat. Karakter ini bernama RO-RO. Karakter ini saya buat saat akan mengakhiri kegiatan KKN saya di Gresik yang mempresentasikan salah satu teman saya yang sangat “ndableg” tapi bersahaja. Karakter ini menggambarkan sosok yang peduli, suka bercinta dan penuh kasih sayang, namun kadang terliat konyol dan “mbanyol”.


"pendidikan moral 7: kritik dan komentar bukan berarti kita menyerah begitu saja, namun jadikanlah sebagai sebuah batu loncatan ke arah lebih baik.



Poster Ramadhan
Yang ingin saya tampilkan pada poster ini adalah menggambarkan suasana ramadhan dalam kebersamaan. Konsep ini saya garap dengan menonjolkan kesan gambar hasil karya anak-anak yang lucu yang terwakili dengan sket kasar. Hal ini menandakan penyambutan mahasiswa baru lulusan dari SMA yang sudah menyandang status mahasiswa. Selain itu, latar belakang menggunakan BW (hitam putih) adalah karena nantinya poster ini difotokopi sehingga desain utamanya adalah BW.[]

Jan 19, 2009

Kalender 2009 (Thelate Edition)

Grrrrr…sudah baca judulnya aja sudah kelewat basi. Gini, Boz! Bukan berarti saya mempermasalahkan tahun barunya A.K.A 2009, tapi saya hanya menyodorkan desain kalender 2009 yang pernah saya buat. Awalnya, desain ini pesanan dari penerbit PT. Bina Ilmu, khususnya di tempat kerja saya di Magnet Zone BookCafe. Magnet Zone yang merupakan tempat nongkrongnya anak muda, yang tak ayal berarti semua kalangan bisa standby di sana, yah..otomatis termasuk para fans club sepakbola. Nah, desain kalender yang saya buat memang bertema tentang futbol atawa soker. Tapi khusus untuk liga Inggris atawa liga premier. So, desainnya pun hanya seputar tentang kleb-kleb yang berlaga termasuk para bintangnya.

Hemm…bagi kamu yang suka futbol, monggo diunduh desain saya ini. Silakan buat koleksi, siapa tahu bermanfaat. Lumayanlah…buat nyesaki meja kerja atawa belajar kamu. Satu lagi, sering-sering berkunjung ke blog saya yah…pasaran lagi sepi neh, lagi liburan panjang semesteran. Hiks!














Behind the design
Desain kali ini bertema local design (pendidikan moral 6: cintailah karya dan produk lokal kita, dengan begitu kita dapat membanggakannya.)



"pendidikan moral 6: cintailah karya dan produk lokal kita, dengan begitu kita dapat membanggakannya"



Intinya, saya ingin mengenalkan motif-motif tradisional dengan sulur-bulatan abstrak yang digabung satu sama lain. Ide ini saya dapatkan ketika ada salah satu desain menggunakan motif garis-garis lengkung, namun saya mencoba bereksperimen dengan motif buatan saya sendiri. Walhasil…desainnya cukup lumayan. Apalagi saya mencobapadukan dengan gambar-gambar pemain bintang futbol liga Inggris. Sekilas, desain saya mirip dengan desain lokal jawa yang menonjolkan sisi batik dan sinar. Yah…nyaris seperti desain pewayangan. Hehehe…[]

Jan 15, 2009

Abstrak #1

Apapun itu, selama kita kreatif semua akan serba mungkin. Mungkin konyol, mungkin nesu, mungkin kualat ato mungkin aja dilirik orang (amin…semoga yang dilirik bukan apapun selain orangnya. Hehehe….)

Nah, begitupun dengan postingan kali ini. Tak sedikit banyak berubah dari yang dulu-dulu. Namun, saya mencoba mencari hal baru yang ada di sekitar saya. Masalah inipun muncul karena beberapa hari ini saya bertapa mencari inspirasi, menyendiri bak sidharta gautama di goth body. Berlari bak laskar pelangi. Bernyanyi bak nidji. Bermain bak riri (aduh…kok semuanya hampir ke pilem laskar pelangi yo…). Yoezlah…postingan ini pokoknya cukuplah untuk nyesaki blog ini. Sepentingnya, saya mencoba melakukan hal yang sewajarnya saya lakukan.





"pendidikan moral 5: jangan berhenti untuk berusaha dan mencoba (hal-hal yang positif), selama kita sabar dan yakin mampu, yakinlah bahwa kita bisa melakukan dan menghasilkannya dengan baik"




Inspirasi ini muncul ketika saya mencoba memperbaiki mesin foto kopi. Karena mesinnya nggak mau jalan, akhirnya saya bongkar. Partner saya pun, Affan membantunya. Akhirnya ketika mengeluarkan bubuk kopinya pas kita sapu dengan tisu….lha kok berjatuhan ke lantai. Walhasil…cukup membuat saya berpikir, kayaknya ini bagus untuk dibuat sesuatu. Akhirnya, ide lukisan abstrak muncul di benak saya. Dan ternyata hasilnya lumayan juga.









Satu lagi, abstrak yang kami buat ini terdiri dari beberapa kumpulan bubuk kopi yang ditaruh di kertas. Dan kami mencoba bereksperimen dengan itu. Walhasil, bisa dilihat sendiri kan hasilnya….(ancur punya, yah…namanya juga abstrak. Iya to?)





Sudah mafhum sebenarnya, bahwa tanpa mencoba kita takkan bisa melihat hasilnya. Eksperimen dan pengalaman membuktikan bahwa sesuatu apapun akan berhasil baik. Makanya, banyak orang yang suka ngeyel karena mereka dari kaum yang suka mencoba-coba dan ingin membuktikan sendiri faktanya…yah sebangsa kita ini. Maka dari itu, selayaknya kita memahami mana yang bisa dicoba namun tak berisiko dan mana yang tak boleh dicoba karena berisiko. Pendidikan moral 5: jangan berhenti untuk berusaha dan mencoba (hal-hal yang positif), selama kita sabar dan yakin mampu, yakinlah bahwa kita bisa melakukan dan menghasilkannya dengan baik. []

Jan 11, 2009

Pure White with Sedotan

Siapa sangka, saya akhirnya bisa memposting tulisan ke blog lagi. Alasannya masih klasik. Yah…beberapa hari nggak dapat tulisan yang nggeh. Awalnya, pengen masukin tulisan tentang acara band, tapi foto nggak memungkinkan. Nah, di saat tertekan itulah, saya dapat ilham. Emang ya, tekanan itu membuat kita dapar berbuat yang kreatif. Namun, lihat juga pelampiasan kita seperti apa. (pendidikan moral 4: ketika kita mendapatkan tekanan (press) maka saat itulah kita berpikir, apa yang harus kita lakukan untuk keluar dari tekanan itu). Tapi untunglah, saya dapat sinyal positif dari hati saya (cie…). So, tangan ini rasanya gatel pengen motrat-motret ke sana kemari. Walhasil, karena nggak ada objek yang cocok awalnya, eh lha kok saya menemukan sedotan yang lagi dipajang di dalam gelas. Ehm…saya pikir ini objek yang bagus.




Sekali lagi, tulisan ini saya turunkan di bawah tekanan. Karena target blog saya lagi-lagi kurang memuaskan, so cari yang lain aja deh. Makanya kali ini sedotan jadi korbannya (hehehe…). Oia, selain itu saya juga mendapatkan objek lain yang menurut saya pantaslah menghiasi blog ini sebagai pendukung. Cek aja di bawah ini.






"pendidikan moral 4: ketika kita mendapatkan tekanan (press) maka saat itulah kita berpikir, apa yang harus kita lakukan untuk keluar dari tekanan itu"



Akhirnya, karenapun putih yang beragam pun muncul. Lain kata, apapun alasan itu saatnya kita harus berhenti mengeluh dan berbuatlah untuk dirimu agar keluar dari keadaan itu. []

Jan 8, 2009

Selamat Datang Banjir

Sungguh hari yang sangat melelahkan. Pagi berangkat ke kampus dengan udara segar dan kinyis-kinyis. Siang ada tugas keluar dengan udara panas, bikin gerah, keringat pun bercucuran dengan derasnya. Pulang tugas, gerimis datang. Sore hingga malam, hujan mengguyur dengan derasnya hingga banjir….banjir…. dan semua orang pun bingung. Tapi saya justru menikmatinya. Lha kenapa?

Surabaya. Memang dikenal dengan kota panas pada waktu musim kemarau. Tapi dikenal langganan banjir ketika musim hujan. Yah…apapun musimnya, Surabaya tetap dikenal lah…

Sebenarnya, saya kehilangan target untuk dimasukkan blog karena beberapa materi kurang cukup mewakili dan perlu data yang lebih banyak lagi. Akhirnya, saya pun membiarkan entah apa yang di dapat hari itu. Eh, ndilalah…ketika akan balik ke tempat kerja, hujan deras mengguyur Surabaya selama kurang lebih 3 jam. Yah…seratus persen dapat dipastikan banjir. Pasalnya, tidak seperti biasanya yang hanya gerimis dan reda kembali. Tapi sampai saya kembali ke tempat kerja, hujan masih menyelimuti semuanya. Sepemantauan saya, kemungkinan hujan kali ini menyeluruh di Surabaya (hujan adil yah…nggak pilih-pilih seperti biasanya).

Saya pun tak menyiakan kesempatan itu. Di sisi lain orang-orang bingung harus memindahkan peralatan rumah tangganya ke tempat yang aman, mereka sibuk membersihkan dan mengeringkan lantainya, sebagian lagi menunggui pemecah banjir (biasanya dari pot dan bangku) agar tak masuk ke rumahnya dan sebagian lagi nongkrong di warung kopi maupun berkeliaran mencari makanan dan minuman yang hangat. Saat itu saya sungguh menikmatinya, karena alasan lapar dan target untuk blog, saya pun mengabadikannya. Bermula dari ajakan teman untuk makan, karena saya pun lapar apalagi pada saat hujan. Akhirnya, kami berjalan ke warung langganan di sebelah utara kampus. Fuad, Hasyim dan Darji adalah teman saya yang ikut. Mereka jalan kaki sementara saya naik sepeda. Jemursari, menjadi bagian pada tulisan blog kali ini karena saat itu saya melewati daerah tersebut dengan genangan air sekitar 1 meter. Selama perjalanan saya pun ceprat-cepret di sana-sini. Dan inilah hasilnya…



Ada beberapa hal yang perlu kita cermati. Pertama: jangan buang sampah sembarangan karena dapat menimbulkan banjir dan menyusahkan (pendidikan moral 3: jangan buang sampah sembarangan, jika tidak ada tempat sampah, simpanlah sampah itu sampai kamu menemukan tempat sampah). Kedua: jangan keluar saat hujan, karena akan membuat kakimu gatal-gatal akibat efek samping air hujan yang bercampur dengan got dan virus-virus jalanan yang lain.

Namun, semua itu telah terbayar ketika kami sampai di warung WS (suatu saat akan saya turunkan tulisan khusus warung ini). Kemudian kamipun memesan makanan dan minuman. Menu saya lalapan ayam + teh anget. Sementara yang lain ada yang rawon, gule dan sop. Heemmm…uenak boz! Anget-anget getooo…semua makanan rata-rata 3rb 5rts + teh anget cuma 5rts jadi totalnya cuma ngeluarin 4rb doank. Murah bin kenyang kan…


"pendidikan moral 3: jangan buang sampah sembarangan, jika tidak ada tempat sampah, simpanlah sampah itu sampai kamu menemukan tempat sampah"


Terima kasih hujan, engkau telah memenuhi target blogku. Terima kasih hujan, dengan gerimismu aku kedinginan. Terima kasih hujan, aku sungguh menikmatinya.[]