Oct 28, 2009

Perjalanan Menelusuri Pantai Selatan Lumajang


Bulan September kemarin, saya melakukan perjalanan ke Pantai Selatan Lumajang. Alasan saya adalah ingin mengenal daerah saya lebih dekat. Banyak hal ternyata yang saya temui selama perjalanan. Dalam perjalanan tersebut saya ditemani oleh saudara saya yaitu Rizal Zakaria (Ical/ Jaka). Kami melakukan perjalanan selama 3 hari dengan mengendarai sepeda motor. Meski motor tersebut lebih banyak diparkir.

Sebagai prolog; Lumajang merupakan sebuah kabupaten yang berbatasan dengan Jember dan Malang. Letaknya bagian timur dari provinsi Jawa Timur. Wilayah Lumajang memang terbilang cukup kecil. Cukup maklum kalau kurang begitu dikenal oleh kebanyakan orang. Ciri khas daerah ini adalah buah Pisang, sehingga lebih dikenal dengan Kota Pisang. Satu lagi ciri khas yang sangat menonjol adalah gunung Semeru, yakni gunung tertinggi di pulau Jawa. Tujuh puluh persen wilayahnya masuk kabupaten Lumajang, bukan Malang, yang hanya memiliki 30% saja.

Kabupaten Lumajang memiliki banyak aspek, kecuali mungkin industri yang kalah jauh dengan Gresik maupun Sidoarjo. Namun, di lain sisi Lumajang mempunyai potensi yang cukup menonjol dalam bidang wisata, terutama wisata alam. Karena Lumajang mempunyai pantai dan gunung. Hal tersebut jarang dimiliki langsung oleh kabupaten-kabupaten manapun. Sehingga sangat potensi sekali bagi investor untuk mengembangkan usaha di kabupaten Lumajang.

Saya dan Jaka mengabadikan dan menghadiahkan kepada Anda tentang perjalanan kami menyusuri pantai Selatan Lumajang sehingga Anda mengenal daerah ini lebih dekat. Hal tersebut kami persembahkan melalui e-magz (majalah elektronik) atau lebih dikenal dengan majalah online. Atas rasa bangga dan apresiasi tinggi, kami perkenalkan asem! e-magz edisi perdana.

Harapan kami semoga Lumajang lebih dikenal oleh masyarakat luas. Dan semoga e-magz ini bermanfaat dan syukur-syukur kalau disebarluaskan karena e-magz ini gratis! Akhirnya kami ucapkan selamat membaca...[]

silakan klik link di bawah ini untuk membaca secara online:

Perjalanan Menelusuri Pantai Selatan Lumajang


ingin download edisi offline? silakan klik link di bawah ini:

Oct 2, 2009

Ini Batikku...


Alhamdulillah...klaim negara tetangga membawa hikmah. Batik secara resmi diakui warisan dunia pada tanggal 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Momentum yang pas dan sebagai kado manis untuk bangsa Indonesia.

Ada satu cerita unik ketika saya akan membeli batik ini. Awalnya sudah saya rencanakan bulan September lalu. Namun, menjelang hari-H saya masih belum sempat membelinya. Maklum, pekerjaan lagi padat dan baru masuk kerja dari libur Idul Fitri. Dan saya pun pasrah karena waktunya sudah mepet dan tidak memungkinkan untuk membeli. Saya pun berinisiatif pada tanggal 2 hanya berpakaian seperti biasa. Tak berbatik!

Sungguh di luar dugaan, ketika malam harinya menjelang tanggal 2, saya berkunjung ke salah satu rumah saudara. Eh, tak tahunya ternyata dia juga akan membeli batik pada malam hari itu juga. Saya pikir: BATIK? Yah...akhirnya harapan saya untuk membeli batik kesampaian. Selang beberapa menit, kami sampai di butik DANAR HADI, Surabaya. Pfuh! penuh, Boz! Maklum...semua orang mungkin punya kepentingan yang sama, merayakan berbatik nasional. Atau mungkin malah hanya formalitas dari kantor, hehehehe....

Kamipun masuk. Huyuh! Stok kayaknya hampir habis....Suwerrr...Sampai-sampai nih...patung manekin sudah bertelanjang karena batik yang menutupinya diambil pelanggan. Gila! Jadi lucu manekinnya. Hwahahaha...sayang saya tak membawa kamera karena di luar rencana.

Karena harga mahal dan kaos yang saya cari tidak ada, maka kami melanjutkan ke butik yang satunya. Dan alhamdulillah agak lengang sedikit dan kaos yang saya cari akhirnya dapat. Hanya Rp. 87.500,-[]

Sep 23, 2009

Bunga-bunga di Sekitar Kita


Lebaran kali ini saya mudik ke rumah. Ada agenda besar yang harus saya tuntaskan. Kalau lebaran kemarin saya menghabiskan waktu di Surabaya, lalu keliling ke daerah barat Jawa Timur setelah itu baru mudik alias pulkam. Kali ini memang saya sengaja pulang ke rumah lantaran pengalaman lebaran di Surabaya kemarin cukup ngenes karena sulit makan sebab tidak ada warung yang buka. Sungguh menggenaskan kala itu.

Lebaran di rumah memang lebih menyenangkan, setelah shalat ied saya bisa langsung nyamil kue-kue lebaran yang sudah ditata di ruang tamu. Selain itu, juga bisa kangen-kangenan dengan keluarga di rumah termasuk sahabat-sahabat yang tak lama saya jumpai.


Silaturrahim antar tetangga memang biasa saya lakukan bersama keluarga. Keliling dari rumah tetangga paling ujung barat sampai ujung timur. Pokoknya semua rumah dalam satu gang di daerah saya semuanya disinggahi. Nah, ketika itulah saya tak lupa bawa si pocket kesayangan saya. Sambil silaturrahim, saya jeprat-jepret sana-sini. Dan hasilnya cukup memuaskan. Berikut hasil bidikan saya:


Dari semua bunga itu ada satu yang sangat saya suka yaitu bunga yang mempunyai warna biru tua, biru muda dan kuning. Sudah lama saya incar bunga ini. Namun, saya tak tahu apa nama bunga tersebut. Selain itu, ada bunga Euphorbia, Adenium, Bougenville, Alamanda dan ada beberapa bunga lagi yang kurang saya tahu namanya. Tapi, yang penting saya puas mendapatkan hasilnya. Dan mungkin ini adalah edisi bunga untuk yang perdana, semoga saya bisa mendapatkan bunga-bunga yang lebih menarik lagi.[]

Sep 18, 2009

Imajinatif dengan Mug


Pernahkah Anda menggambar? Mungkin sewaktu TK atau SD dulu. Yah...menggambar adalah sebuah aktifitas yang sangat menyenangkan, terlebih bagi mereka yang sudah mahir dan digunakan sebagai hobi. Biasanya media yang digunakan adalah kertas. Namun, bagaimana kalau media itu diterapkan ke media lain? Seperti beberapa waktu yang lalu, aktifitas menggambar diterapkan ke media mug. Mug? Ya...media ini cukup untuk dijadikan media imajinasi.

Seperti yang saya amati dari beberapa orang yang menggambar yang nantinya gambar tersebut diaplikasikan ke media mug, mereka sangat enjoy dalam membuat garis lengkung dan lurus sehingga menjadi sebuah objek atau karakter yang sangat bagus. Bukan hanya bagi remaja dan dewasa, kegiatan ini juga bisa digunakan bagi anak-anak. Hasil gambarnya? Ya jelas beda, beda karakter, beda aliran.

Kalau hasil karya anak-anak lebih mencirikhaskan "anak-anak"-nya dengan karakter imajinasi yang ada di benak mereka. Sedangkan bagi remaja dan dewasa, hasilnya terlihat lebih serius dan mulai "coba-mencoba" gaya baru. Saya katakan ini sangat unik, mengingat batasan umur untuk menggambar dalam media yang berukuran 18 x 8 cm ini tidak dibatasi. Sehingga, mereka bebas bekreasi dan berimajinasi.

Berikut beberapa hasil karya yang saya peroleh:


Bagaimana? Anda tertarik? Cukup mengeluarkan uang Rp. 25.000 Anda akan membawa pulang mug yang sudah didesain sendiri oleh Anda. Ini bukan promosi lho...hanya memanfaatkan peluang. Hehehehe...[]

Sep 12, 2009

Bazar ala Kertomenanggal


Ramadhan memang membawa berkah. Tak terkecuali bagi para pedagang yang ada di Bazar Ramadhan di sekitaran Bundaran Waru yakni daerah Kertomenanggal. Yah, beberapa hari yang lalu saya memang merencanakan jalan-jalan ke sana. Dalih untuk membeli celana panjang dan kaos, malah saya betah berlama-lama di sana. Pasalnya, setelah memarkir motor, saya yang ditemani Afan memang sengaja cari pedagang celana dan kaos. Dua hingga empat stand sudah kami singgahi tapi masih belum ada yang cocok, baik harga maupun model. Akhirnya, saya memutuskan untuk jalan-jalan dulu. Dan tak disangka, saya menemukan satu keunikan diantara stand yang ada. Yah...ada seorang pedagang yang menjualbelikan keong warna warni. Lho kok warna warni? Iya, saya juga heran...unik dan kreatif. Selain memakai warna-warna cerah, keong tersebut juga diwarnai dengan warna metalic, glitter, bermotif dan ada teksnya. Harganya juga lumayan murah lho...antara Rp. 1000 hingga Rp. 5000. Harga yang teratas bentuknya unik, beberapa bagian cangkang keong dihias mirip angsa mini dan ada juga yang seperti kura-kura.


Setelah puas melihat-lihat keunikan keong tersebut, maka saya melanjutkan ke stand yang lain. Tapi, maaf yah...saya tidak membeli keong tersebut karena bukan tujuan awal saya. Hehehehe...Selanjutnya saya menemukan stand sandal untuk anak kecil. Awalnya saya kurang begitu tertarik karena sama saja dengan model yang lain. Namun, secara spontan si Afan bilang, "Sandal Rasta!". Hayuh...mbah Surip. Yak...sayapun menjepretnya. Hehehehe...



Tak berhenti sampai di situ, saya mampir ke stand toys figure. Di sana ada berbagai macam karakter tokoh kartun yang berbentuk 3D. Lucu-lucu dan kebanyakan japan anime seperti Naruto, Goku, One Peace, Death Note dan sebagainya. Harganya juga lumayan mahal, Rp. 5000 untuk gantungan kunci, untuk toys figure paling kecil harganya Rp. 10.000 dan yang paling mahal Rp. 180.000 (seperti yang saya jadikan cover di atas).



Masih belum puas, saya lanjutkan ke stand lainnya. Kali ini mampir ke stand yang memajang ayam-ayaman...hehehehe...lucu...gemes. Mengingatkan saya dulu waktu kecil mainan ayam-ayam yang dijual di pasar yang terbuat dari damen (tanaman padi yang sudah kering). Dan sekitar lima meteran di sebelahnya, ada stand tato. Kebanyakan masih mengandalkan model tato dengan huruf-huruf cina, jepang dan punk-undground . Mungkin biar tambah keren kali yah...padahal ini juga yang bisa memalingkan kaum muda dari budayanya sendiri. Hehehe...

Saya mengakhiri jalan-jalan saya malam itu sekitar pukul 22.00 wib. Saya puas karena selain mendapatkan hunting yang bagus, saya juga mendapatkan harga yang bagus untuk 2 celana panjang. Hanya 40 ribu dan 55ribu! []

Sep 11, 2009

Foto Bulan Ini v.09



Foto kali ini saya mengambil tema alam. Foto pertama saya ambil ketika sedang pergi ke pabrik. Awalnya saya ingin mengambil view matahari terbenam dengan diameter matahari yang besar seperti sunset di padang benua Afrika. Namun, ternyata ketika saya ke sana view tersebut tidak tampak karena mataharinya terlihat kecil. Sehingga angle yang saya ambil pun berubah haluan yakni mengandalkan semak-semak liar yang ada di sekitar "tegal" tersebut.

Foto kedua saya ambil ketika pergi ke Tuban, ke rumah teman saya. Lokasi pengambilan foto di bukit cinta/ asmara. Entah apa pasalnya sehingga disebut demikian. Dengan mengandalkan sisi bebatuan yang terhampar di atas bukit, saya mencoba untuk mengeksplor awan yang ada di atasnya. Dan alhasil terlihat cukup cantik. Namun, khusus foto yang ini sedikit saya edit dengan meningkatkan level pada photoshop. Hehehehe...[]

Aug 30, 2009

Rawon Polda, Hmmm...Krewelannya Khas!


Jika Anda ke Surabaya, pasti akan melewati jalan Ahmad Yani, jalan protokol/ utama menuju ke kota. Dan pastinya Anda juga kenal dengan berbagai kuliner yang ada di Surabaya, seperti Tahu Tek Dinoyo atau Rawon Setan Embong Malang. Lalu, apakah Anda pernah mendengar Rawon Polda? Kalau belum tahu, silakan simak hasil jalan-jalan saya bersama sahabat saya, Afan.



Rawon Polda, mungkin ini adalah hal baru bagi wisata kuliner di Surabaya. Yah...rawon ini sangat berbeda dengan rawon yang lain apalagi rawon setan. Dengan porsi yang cukup besar dan penyajian yang cukup untuk membuat kita "ngiler". Maka tak salah kalau rawon Polda saya sebut sebagai kuliner terbaik saya selama ini. Rawon yang mempunyai porsi cukup besar ini saya kenal ketika sahabat saya, Afan, mengajak untuk makan di sana. Katanya enak dan penjualnya kebetulan juga berasal dari daerah yang sama dengan saya, Lumajang. Kekhasan rawon Polda terletak pada daging ayam irisan yang digoreng atau biasa disebut krewelan. Bukan hanya digoreng tapi juga dicampuri dengan telur. Jadi semacam peyek udang tanpa terigu sehingga kenikmatan rawonnya semakin terasa.



Bu Sarinah (32) adalah pemilik warung Rawon Polda tersebut. Warungnya sederhana, hanya berada di pinggir jalan dan sangat strategis. Buka mulai pukul 18.00 hingga 04.00 wib. Pengunjungnya terbilang sangat ramai, mulai dari tukang becak hingga sopir angkot/ truk yang biasa melintas di jalan A. Yani. Selain rawon Polda yang sangat saya sukai, di warung ini juga menyediakan Kare Ayam dan Pecel. Harganya pun cukup murah, berkisar antara Rp.4.000 – Rp. 6.000, tergantung lauknya. Kalau rawon Polda + krewelan + teh hangat hanya Rp. 6.000. Dan itupun Anda sudah kenyang dan mungkin tak mampu untuk berdiri. Hehehe...soalnya saya mengalaminya sendiri. Untuk minuman khasnya memang belum saya temukan, masih tetap mengandalkan minuman "instan" seperti warung kebanyakan. Tapi kalau saya sendiri lebih memilih teh hangat murni dan itupun sangat nikmat dengan baunya yang khas.



Bu Sarinah dalam melayani para pelanggannya ditemani oleh sang suami. Biasanya melayani untuk membuatkan minum. Rumah bu Sarinah sendiri tepat di depan warungnya yakni seberang jalan, Jemursari Ngawinan. Kalau Anda ingin mencoba merasakan nikmatnya rawon Polda, maka jika melintas di jalan A. Yani sudilah mampir di warung ini. Rasakan gurihnya krewelan dan nendangnya porsi rawon! []

Aug 29, 2009

Surabaya di Waktu Sahur


Sahur...sahur...ups! masih banyak yang tidur. Hehehehe....maklum masih puasa pertama. Apalagi bagi sahabat saya yang berasal dari Bandung. Karena keinginannya untuk sahur bareng dengan saya, sekalian saja saya ajak muter-muter Surabaya. Yah...kalau Ramadhan dulu saya sahurnya jam sebelasan atau mencari warung dekat kantor yang itu-itu saja, maka kali ini saya lebih leluasa untuk mencari menu yang berbeda. Namun, sungguh mengenaskan...sahur pertama tak ada tujuan dan warung yang buka sehingga harus keliling Surabaya kota. Tak ketinggalan, si pocket selalu saya bawa. Dan dari kebosanan dan kebingunan untuk sahur, saya pun berinisiatif untuk jepret sana-sini. Dan hal tersebut saya lakukan selama seminggu selama Ramadhan dan ketika sahur.

Berikut hasil jepretan saya dan saya mengatakan bahwa belum ada yang kepikiran untuk mengabadikan kota Surabaya di waktu sahur sehingga inilah yang membuat saya bangga. Hehehehe...


Pintu Air Kali Jagir, Wonokromo


Jembatan Kalimas, Delta


Rumah Dinas Gubernur, Gedung Grahadi (landscape)


Balai Kota, Kantor Pemkot Surabaya


Rumah Dinas Gubernur, Gedung Grahadi
(potrait)


Ikon Surabaya, Patung Suro dan Boyo, KBS


Jepretan tersebut masih yang awal, semoga saya bisa keliling Surabaya lagi dengan lokasi yang berbeda dan tentunya menghasilkan foto yang berbeda pula. Target selanjutnya...tunggu saja yah...[]

Aug 27, 2009

Selokambang: Sumber Air Alam Pedesaan



Tak banyak tahu memang bagi Anda yang belum pernah berkunjung ke kota Lumajang (kota Pisang). Kota yang berada di bagian timur Jawa Timur yang bersebalahan dengan Jember. Sebenarnya banyak objek wisata yang sangat menarik dan tentunya harus dikunjungi. Yang paling sering orang sebut adalah objek wisata Pemandian Alam Selokambang. Selokambang sendiri artinya adalah batu terapung karena menurut sejarah, pada masa kerajaan Majapahit ada seseorang yang menyelamatkan diri dari peperangan dan menyembuyikan sesuatu di balik batu besar di tepi danau. Dengan bantuan petapa sakti, batu tersebut digeser dan masuk ke danau. Anehnya, batu itu tidak tenggelam melainkan terapung sehingga dinamai batu apung (selokambang).


Rumah saya tak jauh dari Selokambang, hanya berjarak sekitar satu kilometeran. Biasanya kalau pulang saya selalu menyempatkan diri untuk berenang di sana. Selain untuk melepas kangen, saya memang sangat ingin "nyemplung" di air yang dingin ini. Maklum, air pemandian ini adalah air sumber yang muncul di bawah tiga pohon beringin yang ada di sisi barat. Segerrr banget...! Air sumber ini mengalir sampai ke ujung kota Lumajang, tak heran kalau kebanyakan aliran-aliran sungai kecil mulai dari Selokambang hingga ke kota terlihat jernih karena memang berasal dari sumber ini.



Lokasi selokambang terletak di desa Petahunan-Purwosono, kec. Sumbersuko. Hanya sekitar 7 km dari arah kota. Tempatnya sangat teduh dan hawanya dingin. Untuk masuk, Anda hanya cukup membayar Rp.3000. Cukup murah! Di sana Anda bisa menikmati pemandangan alam sekaligus area utama yaitu pemandian. Di sisi atas ada lapangan tenis, sementara di samping pintu masuk adalah kolam khusus anak-anak. Di sebelah selatan, Anda bisa menikmati perahu dayung yang memang disediakan untuk pengunjung. Di area dayung, Anda dapat melihat koloni ikan; ada ikan mujair, nila, tawes, wader, sepat, tombro dan gurami. Kalau masih kurang puas, Anda bisa bermain air di sebelah dam yang ada di antara kolam anak dan area dayung. Airnya sangat jernih dan segar!





Kalau Anda sudah puas untuk jalan-jalan melihat pemandangan, Anda bisa langsung berenang di area utama. Di sana ada papan seluncur kalau Anda memang beminat. Sebelum Anda menceburkan diri ke kolam, saya anjurkan untuk menyentuh air dan melakukan pemanasan. Karena jika Anda langsung menceburkan diri, maka badan Anda akan terasa dingin dan takkan mampu menikmati renang karena Anda akan merasa cepat kedinginan. Namun, tak perlu khawatir kalau Anda merasa kedinginan, di sebelah kolam ada beberapa warung yang menyediakan makanan hangat seperti kue goreng; ote-ote dan tahu petis selain itu ada juga kopi atau susu panas. Dan itupun bisa Anda nikmati di pinggir kolam langsung, jadi meski setengah badan berada di air namun Anda bisa menikmati kehangatan nikmatnya menu tadi.



Sekedar info, jangan biasakan Anda keramas di kolam karena di dalamnya ada beberapa ikan yang memang dipelihara. Kalau ingin keramas, silakan di kamar bilas atau kamar ganti. Dan jangan biasakan membuang sampah sembarangan karena di sini sangat asri dan bersih.


Biasanya waktu yang cukup ramai pengunjung adalah ketika hari raya Idul Fitri dan saya anjurkan Anda tidak masuk kolam karena kolam sudah keruh lantaran banyaknya pengunjung yang tumpah ruah masuk kolam. Selain hari raya juga hari libur seperti tahun baru atau hari-hari besar yang lain. Oia, kalau Anda tidak bisa berenang, di sana sudah ada penyewaan ban atau kalau Anda punya uang lebih bisa beli langsung kepada penjual yang ada di kios penjualan. Kalau Anda berminat berlibur ke sini, jangan sungkan-sungkan untuk kontak saya, pasti akan saya temani []