Jun 21, 2009

Ora: The Last Jurassic!!


Indonesia. Yah…Indonesia. Ada banyak keunikan di sana. Keunikan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Bermacam Flora dan Fauna ada di sini. Keunikan yang seharusnya patut kita banggakan. Salah satunya adalah komodo. Yah...sejenis hewan purba yang hanya dan satu-satunya yang ada di dunia. Saya menyebutnya: The Last Jurassic.

Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal dan reptil terbesar di dunia. Dalam bahasa Manggarai mereka menyebutnya Ora. Komodo saat ini hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Komodo (TNK) dan bagian barat Flores. Satu bagian dari warisan dunia. Namun, sayang..."Dinosaurus" kecil ini tidak begitu populer namanya. Bahkan terdengar hanya sebelah mata. Entah karena kurang begitu diminati atau memang kurang informasi dan promosi mengenai Taman Nasional Komodo dan komodonya. Kita, sebagai orang Indoensia, berkewajiban untuk terus mempromosikan dan mengenalkan segala keunikan yang kita punya. Termasuk mempromosikan Taman Nasional Komodo, yang saat ini bertarung untuk menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia yang baru. Jika ini memang benar-benar terjadi, maka kebanggaan kita patut diapresiasi, jika tidak maka menimbulkan tanda tanya besar mengenai rasa nasionalis kita.


Lalu, sebagai orang Indonesia, apa yang harus kita lakukan? Perkuat posisi dan promosikan terus Taman Nasional Komodo, itulah jawabannya. Sebagai generasi muda, tentunya ada banyak cara untuk mempromosikan dengan cara yang kreatif pula. Berikut beberapa catatan ide saya untuk promosi Taman Nasional Komodo:

Iklan kreatif melalui buah-buahan
Buah, tentu semua orang suka. Nah, ketika kita berbelanja buah, entah di pasar maupun supermarket sering kita liat stiker yang menempel di buah tersebut. Biasanya identitas produsen buah yang bersangkutan. Lalu, mengapa kita tidak mempromosikan TNK lewat media itu saja? Sangat unik, cukup ditempeli stiker tentang ajakan memilih TNK menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru. Simpel kan...




Peran kreatif pers (media massa)
Saat ini, apapun informasi yang muncul dan berkembang, media massa selalu mem-blow up-nya. Nah, dengan memanfaatkan pers, saya yakin "angin" TNK akan semakin "kencang". Pasalnya, informasi apapun selalu berhembus dengan cepat. Caranya? Bentuk kerjasama antara pemerintah, termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan pemilik media massa. Mereka harus berkomitmen bersama untuk mempromosikan Indonesia ke internasional. Waktunya selama penyelenggaraan pemilihan tujuh keajaiban dunia berlangsung. Jika hal ini terlaksana, maka saya yakin di antara kita banyak yang tahu dan peduli dengan TNK sebagai kandidat tujuh keajaiban dunia yang baru.


Kreatif lewat tiket pesawat

Anda yang pernah bepergian dengan naik pesawat tentunya cukup tahu tentang tiket pemberangkatan. Lalu, mengapa kita tidak memanfaatkan media itu? Bukankah seluruh turis mancanegara yang akan ke Indonesia selalu memegang tiket meski dari provider yang berbeda? Nah, caranya adalah bentuk kerjasama, kalau perlu pemerintah menginstruksikan kepada seluruh provider untuk mencetak tiket dengan mencantumkan promosi TNK. Sekali lagi, hal ini merupakan bentuk loyalitas kita kepada negara.


Kreatif lewat media komunikasi

Bagi Anda, para netter, barang komunikasi di dunia maya tentunya tidak asing lagi. Banyak pilihan dan alternatif yang bisa digunakan. Seperti: web, blog, milist, videotube, micro-blog, email ataupun jejaring sosial. Jika Anda pengguna diantaranya, maka kabarkan dan sebarkan tentang ajakan untuk memilih TNK sebagai tujuh keajaiban dunia. Dan tekankan bahwa kepedulian kita adalah bentuk loyalitas bangsa. Hal ini juga bisa dilakukan dengan media SMS dan MMS. Namun sekali lagi, harus ada kerjasama dan kerelaan dari semua pihak untuk mempromosikan Indonesia.



Sebagai catatan, ide ini takkan ada apa-apanya kalau tidak didukung oleh semua pihak. Sekarang, luangkan waktu kita untuk mengklik di
http://www.new7wonders.com/nature/en/nominees/asia/c/KomodoNationalParkNationalPark/. Pilih TNK sebagai nominasi awal, kemudian jika disuruh memilih nominasi lain, pilih yang levelnya jauh di bawah TNK karena hal ini akan memudahkan TNK tetap bertahan atau merangkak naik dari peringkat. Kalau memilih yang selevel atau di atasnya, maka kemungkinan TNK dapat tergusur alias melorot. Jadi, Ayo Pilih Taman Nasional Komodo sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia yang baru. Tunggu apa lagi….[]

http://www.indonesia.travel
sumber foto: www.istockphoto.com dan dari berbagai sumber (maaf, saya lupa linknya. hehehe...)
note: terima kasih saya ucapkan kepada cak gembul (http://menteridesainindonesia.blogspot.com/) atas inspirasinya (kadang saya kalah cepat dengan sampean…:(

Jun 18, 2009

Merantau: Sisi Lain Film Indonesia


Sudah sering kita lihat film-film Indonesia dengan genre yang seragam. Yang paling laris sekarang ini (maksudnya arus pasar) adalah film horor, komedi dan cinta. Yah...bolehlah berbangga dengan menjamurnya film Indonesia. Namun, dengan rasa hormat saya masih belum bisa mengacungi jempol untuk ide cerita dan penyutradaraannya.



Ayolah...Indonesia tunjukkan sisi yang berbeda dan bermanfaat bin mendidik. Jangan hanya film bualan dengan (maaf) adegan ranjang yang kelewat batas dan kontroversi. Ingat, kita masih menganut budaya timur, bukan barat!!! Saat ini banyak film yang membidik segmen pasar yang berbeda. Namun, bagi saya...setelah Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi, masyarakat Indonesia rindu dan sangat mengharapkan ada film yang tidak umum. Nah, di sinilah kreatifitas seseorang diuji. Alinea pictures, melalui duo suami-istri, Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen memberikan angin segar bagi Indonesia. Yah...sejak diputarnya Denias: Senandung di Atas Awan, duo ini mendedikasikan film-film garapannya untuk anak-anak. Setelah sukses dengan Denias, muncul Liburan Seru. Lagi-lagi mengambil tema yang tak biasa. Sekarang mereka menyuguhkan dengan sangat ciamik KING, sebuah impian seorang anak menjadi pemain bulu tangkis seperti Liem Swie King (sang legenda pemain bulu tangkis Indonesia). Garapannya sangat makcik dan tentunya dengan panorama landscape Indonesia. Asli!!! Landscape Indonesia memang menjadi andalan dalam setiap filmnya, bahkan hanya dengan lihat trailler-nya saja kita sudah berdegub kagum dengan panorama Indonesia yang ditampilkan. Jangan lupa film ini rilis 25 Juni 2009.



Setelah itu, kita tengok film dengan tema yang "aneh". Yah...film ini memang tidak umum di pasaran Indonesia. Namun, inilah yang menjadi keunggulannya. Judulnya Merantau. Film besutan Gareth Evans ini menyuguhkan adegan aksi yang memukau, asli dari Indonesia yaitu pencak silat. Tepatnya silat harimau. Meski sang sutradara bukan asli orang Indonesia yakni berasal dari Inggris, tapi saya tak meragukan garapannya. Ciamik, Boz! Ditambah adegan silat yang tak kalah seru dengan Kungfu (china, jepang) dan Muang thai (thailand). Apalagi scene yang ditampilkan pun mengambil gambar-gambar yang selama ini sutradara Indonesia tak kepikiran. Sebut saja suasana pedesaan di tanah Minang. Lembah, bukit dan ngarai yang begitu memesona. Ditambah backsound music-nya yang tak kalah maknyus. Siiip...asli orang Indonesia!!




Dalam film ini, menurut saya, sisi kreatifnya adalah tema yang diambil tidak ikut arus pasar malah bertolak belakang. Namun, sekali lagi hal inilah yang menjadi kekuatan film ini. Iko Uwais, pemeran utama Yuda (sosok pendatang baru) sangat fantastik melakoni adegan demi adegan. Maklum, pencarian sosok karakter Yuda tak diperoleh dengan mudah, namun penuh dengan tantangan. Salah satunya adalah jago silat beneran, bukan silat dari latihan. Dalam film ia disandingkan dengan Sisca Jessica (Astri), sosok perempuan korban trafickking yang akan dibawa ke Eropa.




Selain, adegan silat dan scene yang bagus, film ini juga didukung oleh aktris kawakan, yaitu Chistine Hakim. Sosok langganan peraih Piala Citra serta lebih dikenal dengan filmnya Daun di Atas Bantal (1998) dan Pasir Berbisik (2000). Ia memerankan ibu Yuda. Ditambah aktor Donny Alamsyah (Yayan) yang berperan sebagai kakak Yuda.



Cerita film ini sendiri mengisahkan tentang Yuda yang sudah beranjak dewasa ingin merantau. Hal ini sesuai dengan adat yang ada di tanah Minang bahwa bagi laki-laki dewasa, merantau merupakan "kewajiban" untuk menunjukkan jati dirinya. Apalagi diperkuat oleh kakak Yuda yang gagal merantau dan kembali ke rumah. Namun, sang ibu mengingikan anaknya agar mengurungkan niat itu. Tapi, Yuda sudah terlanjur berniat. Sesampai di Jakarta, ia bingung akan melakukan apa. Ketika dalam keadaan inilah ia bertemu dengan Asri secara tak sengaja yang dibawa oleh para cukong penjualbelian manusia ilegal. Dari sinilah adegan demi adegan silat terjalin dengan hebat.



Adapun penata koreonya asli diambil dari orang Minang yakni Edwel Datuk (Rajo Gampo Alam) atau tetua Pencak Silat Tenaga Dasar (PSTD) silat harimau. Selain itu dibantu asistenya yang tak lain Master dari silat harimau yaitu Sugeng Riyadi, Yayan Ruhian dan Muhammad Sani.

Pengambilan gambar dilakukan di Bukit Tinggi dengan panorama bukit, lembah dan ngarai. Sementara di Bekasi pengambilan gambar dilakukan di terminal peti kemas. Dan di Jakarta dilakukan di rusun dan daerah sekitarnya. Sesuai dengan data yang ada, pengambilan gambar dilakukan selama 10 pekan. Hiyuh!!!

Tunggu apalagi, inilah kreatifitas yang muncul dari kotak! Ingin tahu aksi Jackie Chan versi Indonesia? tunggu di 6 Agustus 2009. Aku Bangga Indonesia! []


Film lain yang layak ditonton:
Garuda di Dadaku (http://www.garudadidadaku.com/)

Gambar dan Foto di atas diambil dari:
http://www.merantau-movie.com/

Ingin lihat traillernya? Silakan cek di:
Garuda di Dadaku:
http://www.youtube.com/watch?v=wj716FvbYqQ
Merantau: http://www.youtube.com/watch?v=PtkLFm3QrmA
King: http://www.youtube.com/wacth?v=SUnfAONp9g4


Jun 1, 2009

Kenangan Masa MTs


Ya Allah...foto ini mengingatkan saya pada waktu akhir kelas 3 MTs, saya memenangkan Lomba Pidato Tertib Lalu Lintas se-Karisidenan Malang tahun 2002. Nggak nyangka pas itu juara I. Saya langsung lari dari ruangan lomba menuju ke musholla di luar gedung. Menuruni anak tangga dan sesampai di musholla saya langsung sujud syukur. Saya kangen akan masa-masa seperti ini. Kapan ya bisa berprestasi yang membanggakan lagi...Tetap semangat! []