May 12, 2009

Secangkir Kopi dan Kue


Benak di kepala kita seakan penuh dengan dunia imajinasi. Dunia khayal antah berantah. Dunia yang sungguh luas untuk kita pikirkan. Ada banyak hal-hal indah dan tak terduga yang tersimpan di sana. Yah, suatu proses kreatif akan menggalinya. Ketika kita berjalan, kita akan melihat. Ketika kita melihat, kita sebenarnya mengamati, mendengar dan berbicara pada diri kita. Inilah yang saya namakan proses kreatif.

Sekeliling kita adalah laboratorium berjalan dan dekat dengan kita. Proses kreatif itu muncul dari sana. Coba kamu perhatikan sekelilingmu, maka kamu akan menemukan keindahan yang selama ini tak kamu pikirkan. Cari tahu dan temukan jawabannya. Pun demikian telah saya coba secara tak sengaja. Sewaktu liburan waisak, saya diminta tolong untuk menjadi juru kamera di salah satu acara teman sekantor saya. Dalih untuk refresh sekalian sebelum pulang, saya pun mengiyakan tawarannya. Namun, karena saya suntuk hanya motrat-motret yang ini-itu tanpa punya rasa greget bagi saya. Maka di saat lengang, saya menjadi "liar", saya curi-curi kesempatan ke toilet, jalan-jalan dan tidur. Alhasil, ada beberapa objek yang menurut saya sangat unik dan indah.




Korban pertama adalah secangkir kopi dengan taplak meja motif kotak-kotak merah putih. Jepret! Keusilan saya pun jadi. "Wah lumayan bagus", gumam hati saya. Lanjut cari korban berikutnya, tabir atau kelambu penutup toilet pun jadi sasaran. Klik! Hihihiks…agak feminim. Maklum, tabir itu bermotif batik dan berpita. Sangat indah! Korban selanjutnya adalah mangkuk kecil dan sendok es buah. Jepret! Sungguh puas…mangkuk ditata berdiri teratur dan sendok melingkar.




Huah…lega bisa usil sedikit di paruh waktu acara teman saya. Dan karena saking ngantuknya, saya tidur sejenak di belakang meja registrasi. Setelah memejamkan mata selama 10 menit, ada yang mengusik saya ketika bangun. Yah, taplak meja registrasi yang bermotif batik. Dan tanpa dikomando…jepret! Lumayan…nambah koleksi. Hehehe….tak sampai di situ, mata ini rasanya gatal melihat batik di depan meja registrasi. Kali ini meja milik peserta rapat. Dan…jepret! Batik bercorak putih dengan banckground merah pun masuk dalam memory card. Akhirnya, korban saya bertambah dan berakhir sudah "pembantaian" ini. Kalau bukan karena lapar, saya tak mungkin ambil kue sebagai pengganjal perut sehingga saya ngantuk. Dan kalau bukan karena ngantuk, saya takkan ambil secangkir kopi. Dan dari sinilah semua berawal![]

1 comment:

Toko Meru said...

Malam Gan, Salam dari Bali.

Saat ini Saya tengah menulis Blog pribadi mengenai usaha pribadi ( tdk terkait project komersial mana pun ), dan salah satu artikel mengenai kain motif kotak2 spt pd artikel Agan ini. Saya mohon izin untuk post 2 buah gambar taplak mejanya yang motif kotak2, utk memberi gambaran ttg artikel tsb. Tentu akan Saya cantumkan source gambarnya. Sebelumnya Saya ucapkan Terima Kasih. GBU.

Boleh cek artikel Saya di;
http://merutextiles.blogspot.com/2014/03/kain-cele-katun-motif-kotak-kecil.html