Aug 8, 2010

Kampung Batik ala Lumajangan


Liburan awal tahun 2010, saya memang tak merencakan pasti akan ke mana. Namun karena ada sahabat saya dari Sidoarjo, akhirnya saya memutar otak mau diajak ke mana anak orang yang satu ini. Berdalih membayar dosa karena rela menunggu saya berjam-jam di terminal Bungurasih lantaran bertepatan dengan saya pamit resign dari tempat kerja. Maka saya akan mengajaknya berkeliling Lumajang tanpa agenda yang jelas. Asal senang saja tuh anak! (maaf lho kalo dirimu sedang membaca tulisan ini. Hehehe…)

Perjalanan panjang saya bersama Rois dimulai dari kampung batik Lumajang. Meski awalnya sempat kesulitan karena mengatur jadual agenda namun akhirnya kami bisa melihat langsung proses pembuatan dan hasil jadi batik Lumajang. Jujur, ini bukan agenda awal tapi kami tak menyesal jika bertandang ke kampung ini. Lokasinya memang lumayan jauh dari perjalanan awal kami, namun karena niatan ya jadilah mampir.

Nama kampung batik tersebut adalah Bentengrejo, Kunir Kidul. Memang tak sekenal batik Laweyan, Solo, namun mempunyai sejarah tersendiri bagi perkembangan batik di Lumajang. Perintis dan tokoh batik ini adalah pak Munir, seorang guru yang mengajar di salah satu SD di kecamatan tersebut. Berawal dari latar belakangnya yang memang hobi membatik, maka terbentuklah kelompok batik Makarti Jaya yang kini sudah mempunyai 7 kelompok usaha. Seperti yang diceritakan oleh sang tokoh, pada awalnya banyak tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah tak ada standarisasi corak batik Lumajang sehingga menyulitkan untuk pemasaran, bahkan ada kendala-kendala kecil di lingkungannya. Namun karena sudah niat dan ingin membantu pemuda desa agar tak jadi pengangguran, lambat laut usaha ini menampakkan hasil.

Berbekal pengalaman untuk menggarap motif batik selama di Sidoarjo, yakni kampung halaman aslinya, maka tak canggung bagi pak Munir untuk menggoreskan motif-motif batik yang cocok untuk penggambaran Lumajang. Tapi, karena masih minim pengetahuan tentang ciri khas Lumajang, maka secara bertahap beliau memutar otak hingga akhirnya menemukan motif dan corak yang sangat khas. Corak yang menonjol di batik Lumajang adalah warna Turqoise, warna khas yang diakuinya mewakili Lumajang. Sementara motifnya sangat beragam, antara lain; burung penglor, gelombang samudro, pisang dan sulur. Masing-masing motif mempunyai ciri khas tersendiri yang sangat indah. Karena ciri khas inilah, beliau berharap batik Lumajang tidak terpecah-pecah berdasarkan motif pembuatnya, dengan kata lain cukup dari satu sumber saja sehingga standart batik khas Lumajang mampu dikontrol. Tidak seperti di daerah lain yang setiap tempat mempunyai khas masing-masing, sehingga kontrol kualitas dan motif kurang diperhatikan. Bahkan bisa jadi bumerang bagi para pengrajin batik untuk berani membuat cabang dan aliran sendiri tanpa memperhatikan kekhasan lagi. Itulah yang tidak diinginkan oleh pak Munir.


Meskipun beragam motif yang telah dihasilkan oleh beliau, namun tak menyurutkan semangat beliau untuk terus berkarya. Tekad dan usaha konsisten inilah yang membuat batiknya dilirik oleh kalangan tertentu bahkan bernilai mahal. Sebut saja kalangan pejabat di Lumajang bahkan tingkat provinsi.

Selain membatik di kain khusus, ada juga di kain paris dan sutera. Harganyapun beragam mulai dari 150 ribu hingga jutaan. Hal tersebut tergantung motif, warna dan jenis kain. Batik yang dihasilkan bukan hanya batik tulis namun juga ada batik cap yang tentu harganya lebih murah. Berapapun harganya takkan sebanding dengan mahakarya yang begitu indah dan menawan. Begitulah pesan tersirat dari tokoh batik Lumajang ini. Satu keinginan beliau: saya ingin membuat katalog dan memamerkan batik Lumajang agar lebih dikenal. Haik! Bravo, Pak! []

12 comments:

Kang Martho said...

hebat... aku semakin bangga dengan kotaku....

anak semeru said...

@mama iin: matur suwun Mbak...harus bangga dunk dengan Kota Pisang..

RZ Hakim said...

meskipun cuma tetangganya kota Pisang, tapi saya turut bangga...

Anonymous said...

keren Lumajang euy....jangan lupa, nikmati jangan kelor dulu ketika singgah di Lumajang:)

narita said...

saya ingin lebih tau tentang bati lumajang,boleh kasih informasi tentang lokasi batik lumajang tersebut,didaerah kunir mana?

Ikin Sukinawa said...

AKU ORANG LUMAJANG YG MERINTIS USAHA BIDANG FASHION DI DENPASAR TERMASUK BAJU2 BATIK. SALUT!!! LUMAJANG PUYA BATIK. ADA YG TAU NO TLP TEMPAT PENGRAJIN BATIK LUMAJANG? HUBUNGI AKU YA? 085737122022

Batik Mlati said...

kalau bole ada web khususnya ga tentang Batik khas Lumajang?
Atau alamat lengkap lokasi showroom kreasi Pak Muni ini?

christine said...

Wah..ingin membatik khas lumajang, ternyata sudah ada...bisa dikembangkan lagi...semoga semakin banyak yg menyukai batik...alamat tepatnya dimana itu mas,siapa tahu suatu saat saya bisa berkunjung, saya asli tempeh lumajang, kan dekat dg kunir...

Adi Kusrianto said...

Mas, tak ewangi mempopulerkan batik Lumajang lewat bukuku ya. Beberapa artikel dan foto di blogmu tak angkat di buku 'EXOTISME BATIK JAWA TIMUR' buat hadial ulathnya propinsi Jatim.
Salam Yusak & Adi

Anonymous said...

mas ijin kopas

anak semeru said...

@all: mengenai info lebih jelas...silakan kunjungi http://singgahlumajang.blogspot.com

Unknown said...

mas saya bisa bertanya tanya lebih dalam g, soalnya skripsi saya membahas batik lumajang , dan masih banyak butuh referensi,