Banyak hal lain yang belum saya pahami. Saya pernah mengatakan bahwa ketika seseorang dalam tekanan maka ia akan berusaha untuk keluar dengan berbagai ide yang dimilikinya. Namun, ketika ia mencoba untuk memeras ide malah ia semakin sulit menemukan jalan keluarnya. Ada apa ini? Saya pribadi memahaminya sebagai "waktu yang kurang tepat". Alasannya, saya sendiri mengalaminya. Buktinya, ketika saya mencoba "ngalor-ngidul" mencari inspirasi untuk sebuah desain, saya belum bisa menemukan yang sreg dengan hati dan masih "mentah". Lalu, apa yang salah? Ketika saya pikir ulang, ternyata mood saya yang tidak berperan. Mood memang sangat berpengaruh, kalau semangat dan hati mengiyakan, maka dalam keadaan apapun bisa. Namun, bila sebaliknya, secara sadar sebuah desain akan dihasilkan mentah.
Berikut pengalaman saya iseng-iseng mencoba untuk me-redesign cover. Ada beberapa alasan saya untuk "jahil" mengubahnya:
a. Gaya/ tipe desain cover terasa kaku
b. Tidak memperhatikan jenis font utama
c. Ilustrasi yang kurang mendukung balutan cover
d. Pemilihan jenis font sinopsis/ endorsemen kurang begitu menarik
e. Background cover belakang yang sangat mencolok dan ngeblok
f. Tidak ada asesoris/ hiasan tambahan untuk cover utama
g. Nama pengarang tidak seharusnya diletakkan di bawah
Nah, dari beberapa alasan saya tadi, saya mencoba untuk mengutak-atik ulang desain cover tersebut. Dan hasilnya, alhamdulillah tidak terlalu mengecewakan dan saya sendiri heran...kok bisa mendesain seperti ini? Dan sungguh heran lagi kalau gaya desain saya berbeda dari biasanya. Yah...mungkin ini semacam eksplorasi. Sekali lagi, kalau kita mood untuk melakukan apa saja, maka akan menghasilkan yang terbaik. Namun, bukan berarti saya orangnya tergantung mood.
Berikut hasil desain versi anaksemeru:
Bagi Anda (pembaca), silakan menilai sendiri atau membandingkan kedua desain. Sebagai catatan untuk me-redesign, saya punya kamus tersendiri bahwa "tidak boleh mengubah jauh komponen dari desain awal, kecuali kalau hal itu suatu permintaan". Saya hanya berharap untuk mampu belajar dari hal-hal kecil yang selama ini mungkin kita remehkan. Oia, catatan terakhir, saya harus gigit jari lantaran desain tersebut tanpa ada persetujuan saya langsung untuk digunakan. Awalnya saya mencoba untuk menawarkan kepada yang bersangkutan (mohon maaf...), tapi yang dikonfirmasi bukan saya langsung, padahal saya mencoba untuk membuka kesempatan bahwa desain saya mampu untuk dihargai. Tapi, apalah arti...mungkin saat ini saya hanya bisa berharap semoga yang melihat karya saya tersebut bisa mengapresiasi dan setelah itu menghubungi saya untuk menjadi mitra desain. Hehehehe...[]